Sabtu, September 26, 2009

KARAKTERISTIK PEMUDA


Waktu ini sekarang adalah cepatnya pertumbuhan yang sering membawa kejanggalan, memperlihatkan kurangnya koordinasi antara pikiran dan badan. Hal ini juga memberikan rasa malu pada anak-anak muda karena organ-organ tubuh tertentu, seperti hidung, mulut dan kaki bertumbuh lebih cepat dari anggota tubuh yang lain membuat mereka  seperti seorang gadis yang kecilnya berwajah buruK tetapi waktu dewasa menjadi gadis yang molek dan memberikan rasa ketakutan yang tak tersalurkan yang membuat mereka akan selalu merasa begitu. 

Usia untuk bergerombol sekarang mencapai puncaknya dan  mulai mulai surut digantikan oleh ketertarikan kepada lawan jenis dan disertai perasaan malu pada periode ini. Perkembangan mental telah membuat pegangan yang pasti menyebabkan remaja lebih kritis daripada yakin seperti pada waktu sebelumnya. Mereka mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berkhayall dan memikirkan tentang masa depannya dan akan apa yang akan dikerjakannya nanti. Mereka benar-benar  tidak mementingkan diri sendiri dan tertantang untuk melakukan hal-hal yang berguna dimuka bumi ini. Ketertarikan pada hal-hal yang bersifat rohani berlanjut dan hal - hal bersifat semangat mulai menjadi masalah pengalaman daripada penerimaan banyak fakta.

Karakteristik Mental:


1.    Remaja terjaga tetapi  terpaku pada periode suka berkhayal.
2.    Remaja berlajar dengan cepat.
3.    Remaja mulai mendapatkan rasa tertarik pada hal-hal yang khusus.

Karakteristik  Fisik:


1.    Kesehatan bagus, hanya nomor kedua setelah masa periode pra-remaja.


2.    Perkembangan fisik sangat cepat dengan nafsu makan yang kuat menyertai masa pertumbuhan ini.


3.    Otot-otot berkembang atau kegagalan koordinasi untuk menjaga tahap perkembangan struktur tulang menyebabkan kecenderungan menuju kejanggalan atau kekakuan.


4.    Organ-orang sex berkembang, membuat perkembangan yang cepat secara biologis. Hormon-hormon yang baru yang memperkembang insting sexual yang mempengaruhi tingkah laku. Rousseau berkata: “Kita dilahirkan dua kali, pertama kali melalui kehadiran dan kedua pada kehidupan; pertama kali sebagai anggota dari suatu suku dan kedua kali sebagai anggota dari kelompok secara jenis kelamin.


5.    Anak wanita lebih tinggi dari anak laki-laki pada usia 12 tahun sampai 13 tahun, benar-benar lebih tinggi pada usia 14 tahun dan mulai berkurang pada usia 15 tahun dan 2 inchi lebih pendek dari laki-kali pada usia 16 tahun.

Karakteristik Sosial
1.    Usia ini adalah usia yang menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dengan satu ketakutan  bahwa dirinya berbeda dengan kelompoknya. Remaja mencari persetujuan dari kelompok untuk semua aktifitas.


2.    Remaja mencari lebih banyak kebebasan secara individu dengan suatu ketajaman batin yang baru menunjukkan kwalitas secara pribadi. Weigles menandai: “ Pandangannya menembus tindakan-tindakan yang dihasilkan dan mengambil semangat diantara manusia. Mereka mulai melihat mutu ketajaman batin untuk merasakan nilai hakiki pada kebenaran, iman dan pengorbanan diri. Mereka penuh dengan ambisi dan membuat rencana untuk masa depan.


3.    Keinginan untuk encari uang sering melanda anak remaja pada usia ini, menghasilkan keinginan untuk lepas dari sekolah


4.    Pada usia ini juga sering terjadi pergantian suasana hati. Suatu ketika aktifitas ditunjukkan, sementara lain waktu lesu. Di pagi hari, anak-anak permulaan remaja mungkin baik dengan keinginan hati , sementara di siang hari mereka mungkin tamak. Satu jam mereka jadi egois tiba-tiba  di lain waktu menjadi penakut.


5.    Kejanggalan ini ditunjukkan dalam berbagai cara:
a.  Sangat menyukai dan tidak menyukai makanan, menyukai makanan tertentu yang dimakan secara berlebihan.
b. Sangat menyenangi olah raga atletik dengan suatu kecenderungan berlebihan.
c. Rasa humor yang jelek, anak perempuan cenderung tertawa genit.
Anak remaja pada usia ini mempunyai rasa ketertarikan pada lawan jenis.  Ini adalah usia yang bahaya untuk seksualitas dan keinginan berteman. apabila anak remaja tidak dibekali untuk menjalin hubungan secara pribadi. Aktifitas-aktifitas grup pada usia ini seharusnya disponsori oleh mereka anggota klub.   Pengantar yang berhati-hati harus diberikan pada semua aktifitas Klub Remaja yang diadakan diluar seperti Kampore, acara dialam dan sebagainya.

Karakteristik Kerohanian


1.    Ketertarikan pada hal-hal kerohanian berkurang secara drastis pada usia ini tetapi remaja dipengaruhi oleh tingkah laku teman-teman sepergaulannya.
2.    Tiga belas tahun adalah usia terbesar kedua untuk dibaptiskan di gereja.
3.    Ini adalah usia dimana cita-cita untuk pekerjaan seumur hidup sering akan ditentukan. Hal penting dari pegangan sebelum anak-anak remaja ini tentukan nasibnya dalam menyelesaikan perkerjaan pengabaran injil akan kelihatan.
4.    Akan ada kurangnya kecenderungan dalam usia ini untuk menyatakan perasaannya  pada hal-hal yang bersifat rohani atau keyakinannya.
5.    Sering terjadi pertentangan dengan suara hati.
 



PERTENGAHAN REMAJA (16-17)


Pertumbuhan berlanjut dengan cepat, anak muda dalam banyak hal mencapai ketinggian fisiknya pada akhir periode usia ini. Dimana pada waktu yang lalu anak-anak ini telah melalui satu periode dimana mereka mencari jati diri, remaja sekarang mulai untuk mengembangkan rasa individualitasnya dan menjadi seseorang yang mempunyai keputusannya sendiri.

Karakteristik Mental:


1.    Remaja berada pada usia dimana dia akan senang sekali bertanya segala sesuatu dan ingin bukti sebelum dia menerimanya.
2.    Mereka mempunyai rasa hormat yang besar terhadap “bea siswa” dan sering cenderung  untuk mengambil satu jawaban atas sesuatu yang akan dipegang menjadi  bukti bahwa seserang mempunyai nama besar.
3.    Prinsip-prinsipnya sekarang mulai dipertajam, dan mereka benar-benar merencanakan cara untuk mencapainya.

Karakteristik Fisik:


1.    Seksualitas berkembang terus, suatu  kekuatan untuk berurusan dengan hal ini.
2.    Tinggi dan berat badan mencapai 85% dari usia pada masa dewasa.
3.    Otot-otot  menjadi berkembang dan mereka suka latihan-latihan kebugaran fisik.

Karakteristik Sosial:


1.    Mereka suka berkelompok-kelompok dan ingin dikelilingi oleh teman-teman istimewanya
2.    Kritis, sering kasar dalam menyampaikan pendapatnya kepada orang lain.
3.    Sangat peka, dan sering dipengaruhi oleh pendapat orang banyak dan apa yang dipikirkan oleh kelompoknya adalah pasti baik untuk dilakukan.

Karakteristik Kerohanian:


1.    Mereka terus berkembang dalam pengenalan akan nilai-nilai sosial dan nilai-nilai kerohanian menjadi terutama, dengan alasan akan pergaulan yang salah, mereka akan kehilangan daya tarik.
2.    Apa yang belum dilakukan dalam memberikan pondasi yang akan mendasari dasar pemikirian mereka sekarang menjadi sulit untuk diberikan.



REMAJA AKHIR (18-24)


Secara fisik, ini adalah waktu yang lambat untuk bertumbuh,  pertumbuhan yang terlambat pada bagian yang lain akan menyesuaikan dengan bagian yang lain. Kepribadian muncul dan karakter menjadi tetap.  Rasa memerlukan orang lain sekarang menemukan jalan keluarnya, tidak dalam grup-grup atau kelompok-kelompok tetapi dalam satu klub, kelompok persaudaraan, tempat satu rumah dan gereja. Keraguan apapun akan berhubungan dengan keagamaan  yang juga dipikirkan dan suatu dasar yang memuaskan dalam penemuan iman atau ini adalah  penolakan terhadap barang peninggalanpada masa lalu, dengan kekecewaan yang menhasilkan sinisme. Ketertarikan pada lawan jenis telah menemukan pemecahannya melalui cinta dan rumah tangga dan membangun sebuah rumah tangga.

(Sumber: KadNet)

Jumat, September 25, 2009

Make UP dAn Perhiasan

Tampaknya ada banyak perbincangan dalam gereja berkenaan dengan penggunaan perhiasan dan make up. Bagaimana seharusnya orang Kristen, khususnya orang-orang muda berpakaian pada waktu sekarang ini?

Orang muda Kristen harus berpakaian yang sederhana dan simple. Dewasa ini banyak pengaruh dan tekanan khususnya dalam lingkungan berbusana untuk mengenakan pakaian yang sebaliknya. Dan jutaan dolar dikeluarkan untuk menarik minat kita untuk ikut serta dalam gaya busana dunia.

Bagaimana kita berpakaian mengirimkan pesan kepada mereka yang melihatnya. Menjadi pertanyaan kepada setiap orang Kristen, baik orang muda maupun orang tua, apakah saya mengirimkan pesan yang benar sesuai dengan predikat kita sebagai pengikut Yesus dalam saya berpakaian?

Dalam hal penggunaan perhiasan dan make up, pernyataan rasul Petrus sangat baik sebagai pedoman. Ia berkata untuk "kemurnian dan kesalehan" dan selanjutnya berkata kepada para wanita:"3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, 3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. (1 Petrus 3:2-4). Dan pesan ini bukan hanya cocok untuk para wanita saja sekarang ini!.

Mengacu pada pekabaran dari rasul Petrus, gereja mengajak pria dan wanita untuk tidak bergantung pada penampilan lahiriah, namun untuk mengembangkan kehidupan spiritual yang mana ini merupakan rahasia kecantikan yang sesungguhnya. Orang Kristen, pengikut Yesus Kristus, tidak dipanggil untuk menjadi pengikut model & busana dunia, tapi untuk menjadi perwakilan/duta dari Yesus Kristus bagi dunia.

(Sumber: Lets Talk - dialog orang muda dengan Pdt Jan Paulsen)

Renungan Buka Sabat

Kehidupan seorang MAHK seharusnya sejalan dengan misi Gereja MAHK. Identitasnya adalah identitas Malaikat yang "berseru dengan suara nyaring: ‘(1) Takutlah akan Allah dan (2) muliakanlah Dia, karena (3) telah tiba saat penghakiman-Nya, dan (4) sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.’" (Wahyu 14:7)



Berdasarkan konteks ayat tadi, identitas seorang MAHK seharusnya ditandai dengan:



1. Takut akan Allah. Seorang yang takut akan Allah adalah seorang yang takut berbuat kejahatan, rendah hati, dan jujur,

2. karena "takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat" (Amsal 8:13). "Kekayaan, kehormatan, dan kehidupan" (Amsal 22:4) adalah paket berkat 3-in-1 yang Tuhan janjikan untuk orang takut akan Tuhan.

3. Memuliakan Allah. Seorang memuliakan Allah melalui segala sesuatu yang diperbuatnya. "Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." (1 Korintus 10:31). Kemuliaan Allah ialah tabiat Allah. Seorang MAHK bisa disebut memuliakan Allah, bila tabiat Allah dihidupkan di dalam dirinya. Dengan demikian misi hidup seorang MAHK ialah mengembangkan tabiat Allah di dalam dirinya. Semakin hari, ia bertumbuh semakin seperti Alllah di dalam tabiat yang penuh belas kasih, kemurahan, kesabaran, dan kesetiaan (Keluaran 34:5-8)

4. Sadar bahwa dirinya sedang menghadapi pemeriksaan di penghakiman Allah di sorga. Seorang MAHK seharusnya dengan rendah hati selalu memohon pengampunan dosa. Dengan demikian, seorang MAHK selalu diingatkan untuk tetap menjaga dirinya suci dengan bercermin pada hukum-hukum Allah.

5. Menyembah Pencipta. Ini ditandai dengan penyembahan Allah yang benar dengan cara yang benar. Hari Sabat harus disucikan dengan benar, karena itu adalah tanda atau bukti pernyataan secara luar bahwa seorang MAHK mengakui Allah sebagai (a) Pencipta (Keluaran 20:11), (b) Pembebas dari perbudakan dosa (Ulangan 5:15), dan (c) Yang Menguduskan mereka (Yehezkiel 20:12).

Peribadatan yang sejati juga ditandai dengan pemeliharaan kesehatan tubuh, karena tubuh seorang MAHK itu adalah "persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan" kepada Allah (Roma 12:1).



Seorang MAHK yang tidak memiliki "identitas Malaikat" seperti diuraikan di atas akan menjalankan kehidupan MAHK yang tak bermakna. Meaningless and purposeless life is not worth living.



selamat menjelang Hari Sabat..

Tuhan memberkati

Selasa, September 22, 2009

Ringkasan Dua Puluh Delapan Dasar-dasar Kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh

1. Allah yang benar dan hidup, yang adalah Oknum pertama Keallahan, adalah Bapa kita yang di surga, dan Ia, melalui Anak-Nya, Yesus Kristus, menciptakan segala sesuatu. (Mat. 28:18, 19; 1 Kor. 8:5, 6; Ef. 3:9; Yer. 10:10-12; Ibr. 1:1-3; Kis. 17:22-29; Kol. 1:16-18.)

2. Yesus Kristus, Oknum kedua Keallahan, dan Anak Allah yang kekal, adalah satu-satunya Juruselamat dari dosa; dan keselamatan manusia adalah oleh kasihkarunia melalui iman di dalam Dia. (Mat. 28:18, 19; Yoh. 3:16; Mikha 5:2; Mat. 1:21; 2:5, 6; Kis 4:12; 1 Yoh. 5:11, 12; Ef. 1:9-15; 2:4-8; Rm. 3:23-26.)

3. Roh Kudus, Oknum ketiga Keallahan, adalah wakil Kristus di bumi, dan menuntun orang berdosa kepada pertobatan dan penurutan akan semua tuntutan Al(Mat.28:18, 19; Yoh. 14:26; 15:26; 16:7-15; Rm. 8:1-10; Ef. 4:30.)

4. Melalui Kristus, orang-orang percaya menerima pengampunan atas dosa yang diakui dan ditinggalkan, yang untuk mana, sejauh dalam kuasa mereka, pengdibuat.(Ef. 1:7; Kol. 1:14, 15; 1 Yoh. 1:7-9; Yes. 55:6, 7; Yeh. 33:15; Mat. 5:23, 24; 6:14, 15.)

5. Alkitab adalah firman Allah yang diinspirasikan, dan merupakan satu-satunya dasar peraturan iman dan perbuatan yang lengkap dan cukup. (2 Tim. 3:15-17; 2 Ptr. 1:19-21; Mzm. 119:9, 11, 105, 130; 1 Tes. 2:13; Yes. 8:20; Yer. 15:16; Ibr. 4:12.)

6. Semua orang yang memasuki kerajaan surga harus memiliki pengalaman perubahan, atau kelahiran baru, melalui mana manusia menerima suatu hati yang baru dan menjadi suatu ciptaan baru. Dengan demikian apa pun latar belakang suku atau sosial, ia menjadi seorang anggota dari “seluruh keluarga di surga dan di bumi.” (Mat. 18:3; Yoh. 3:3; 2 Kor. 5:17; Yeh. 36:26, 27; Ibr. 8:10-12; 1 Ptr. 1:23; 2:2; Kis. 17:26; Ef. 3:15.)

7. Kristus tinggal di dalam hati yang diperbarui, menuliskan di dalamnya prinsip-prinsip hukum Allah, menuntun orang percaya kepada sukacita dalam menurut peraturannya, dan memberikan kuasa untuk penurutan itu. (2 Kor. 6:16; Mzm. 40:8; Ibr. 8:10-12; Yoh. 14:15; Kol. 1:27; 3:16; Gal. 2:20; Ef. 3:14-21.)

8. Setelah kenaikan-Nya, Kristus memulai pelayanan-Nya sebagai imam besar di bilik suci dari bait suci surga, yaitu merupakan model asli dari bait suci dunia dahulu. Di bait suci surga itu, suatu pekerjaan penghakiman penyelidikan dimulai ketika Kristus memasuki bagian kedua dari pelayanan-Nya, di Bilik yang Mahasuci yang dilambangkan dalam pelayanan Hari Pendamaian pada pelayanan bait suci dunia. Pekerjaan penyelidikan penghakiman di bait suci surgawi ini mulai pada tahun 1844, pada akhir masa 2300 tahun, dan akan berakhir bersamaan dengan pepintu kasihan. (Ibr. 4:14; 8:1, 2; Im. 16:2, 29; Ibr. 9:23, 24; Dan. 8:14; 9:24-27; Why. 14:6, 7; 22:11.)

9. Kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan gereja, klimaks Injil, dan tujuan dari rencana penebusan, apabila Yesus akan datang secara nyata, secara pribadi, dan nampak, dengan semua malaikat kudus-Nya. Banyak tanda-tanda zaman menyatakan bahwa kedatangan-Nya sudah dekat. Dan penggenapan dari berbagai garis nubuatan yang hampir selesai menyatakan bahwa “Ia sudah dekat, sudah di ambang pintu.” (Yoh. 14:1-3; Tit. 2:11-14; Ibr. 9:28; Kis. 1:9-11; Why. 1:7; Mat. 25:31; Luk. 9:26; 21:25-33; Mat. 24:14, 36-39, 33.)

10. Pada kedatangan Kristus yang kedua kali, orang-orang benar yang sudah mati akan dibangkitkan kepada kehidupan. Bersama dengan orang benar yang mahidup, mereka akan diangkat untuk bertemu dengan Tuhan di angkasa, dan akan pergi ke surga bersama Dia, untuk tinggal di sana selama seribu tahun atau yang dikenal sebagai milenium. (Why. 1:7; Yoh. 5:25, 28, 29; Hosea 13:14; 1 Kor. 15:51-55; 1 Tes. 4:13-18; Yoh. 11:24, 25; 14:1-3; Why. 20:6, 4, 5; Yes. 25:8, 9.)

11. Orang-orang jahat yang masih hidup pada kedatangan Kristus kedua kali akan dibunuh oleh kemuliaan kedatangan-Nya. Mereka bersama dengan orang-orang jahat yang telah mati sepanjang zaman, akan menantikan kebangkitan kedua, pada akhir seribu tahun. (2 Tes. 1:7-10; 2:8; Yud. 14, 15; Why. 20:5, 12, 15; Yoh. 5:28, 29; Kis 24:15; Yes. 24:21, 22.)

12. Pada akhir seribu tahun, peristiwa-peristiwa berikut ini akan terjadi: (a)Kristus dan orang-orang benar akan turun dari surga, bersama Kota Suci, YeruBaru (Why. 21:2, 10); (b) Orang jahat yang mati akan dibangkitkan untuk penghukuman akhir (Why. 20:11, 12); (c) Orang-orang jahat akan menerima upah dosa yang terakhir bilamana api turun dari Allah di langit untuk menghanguskan mereka (Why. 20:7-10, 14, 15); dan (d) api ini, yang menghancurkan pekerjaan dosa, akan menyucikan dunia. (2 Ptr. 3:10-14; Mal. 4:1, 3; Why. 20:8, 4.)

13. Dunia, yang disucikan oleh api dan dibarui oleh kuasa Allah, akan menjadi tempat tinggal yang kekal dari umat tebusan. (2 Ptr. 3:9-13; Yes. 65:17-25; 35:1-10; 45:18; Mat. 5:5; Mal. 4:1-3; Ams. 11:31.)

14. Hari ketujuh dalam pekan adalah tanda kekal dari kuasa Kristus sebagai Pencipta dan Penebus, dan merupakan hari Tuhan, atau Sabat orang Kristen, yang merupakan meterai Allah yang hidup. Hari itu harus dikuduskan dari matahari terbehari Jumat hingga matahari terbenam hari Sabtu. (Kej. 2:1-3; Kel. 16:23-31; 20:8-11; Yoh. 1:1-3, 14; Yeh. 20:12, 20; Mrk. 1:21-32; 2:27, 28; Yes. 58:13; Luk. 4:16; 23:54-56; 24:1; Kis. 17:2; Ibr. 4:9-11; Yes. 66:22, 23; Im. 23:32.)

15. Pernikahan adalah lembaga pemberian Allah sejak dari Taman Eden, sebelum dosa masuk ke dunia. Yesus menghargai lembaga pernikahan dan mekesucian dan keutuhannya. Perjanjian Baru berulangkali menegaskan kesucian hubungan pernikahan, dan mengajarkan bahwa hal ini harus dimasuki dengan janji setia dan kemurnian moral seumur hidup. Keintiman seksual antara pria dan wanita di luar pernikahan atau antara sesama jenis kelamin bertentangan derencana Ilahi dan dipersalahkan oleh Alkitab sebagai dosa. Para pengikut Yesus melalui karunia-Nya akan mempertahankan kesucian moral dalam pedoman Alkitabiah ini mengenai hubungan seksual. “Karena inilah kehendak Allah: penguyaitu supaya kamu menjauhi percabulan” (1 Tes. 4:3).
Suami istri Kristen harus mengasihi dan menghargai satu sama lain sebagaiAllah mengasihi dan menghormati mereka. Mereka diperintahkan untuk medan menghargai anak-anak mereka, memperlakukan mereka dengan lem-but, mengajarkan mereka untuk mengasihi dan melayani Allah. Untuk hal ini mereka harus melaksanakan kebaktian keluarga, menghadiri Sekolah Sabat dan acara kejemaat lainnya, dan sedapat mungkin bersekolah di sekolah yang dijalankan oleh gereja. Demikian juga anak-anak harus memenuhi tanggung jawab mereka untuk menghormati dan menuruti orangtua mereka. (Kej. 2:21-24; Ul. 4:6, 7; Mat. 19:3-9; 1 Kor. 6:9-11; Ef. 5:24, 25, 28; Kol. 3:18-21; 1 Tes. 4:3-8; Ibr. 10:23-35; 13:4; 1 Ptr. 3:7).

16. Persepuluhan itu suci bagi Tuhan dan merupakan cara Allah untuk menyokong pelayanan-Nya. Persembahan yang tulus adalah juga bagian dari rencana Allah untuk menyokong pekerjaan-Nya di seluruh dunia. (Im. 27:30-32; Mal.3:8-12; Bil. 18:20-28; Mat. 23:23; Ams. 3:9, 10; 1 Kor. 9:13, 14; 2 Kor. 9:6, 7; Mzm. 96:8.

17. Kekekalan hanya bersumber dari Injil, dan diberikan sebagai karunia dari Allah pada kedatangan Kristus yang kedua kali. (1 Kor. 15:21, 22, 51-55; Mzm. 146:3, 4; Pkh. 9:5, 6, 10; 1 Tim. 6:15, 16; 2 Tim. 1:10; 1 Yoh. 5:11, 12).

18. Keadaan manusia dalam kematian adalah tidak sadar. Semua orang yang baik maupun yang jahat adalah sama, tinggal dalam kubur sejak kematian hingga kebangkitan. (Pkh. 9:5, 6; Mzm. 115:17; 146:3, 4; Ayub 14:10-12, 21, 22; 17:13; Yoh. 11:11-14; 1 Tes. 4:13; Yoh. 5:28, 29).

19. Orang Kristen dipanggil kepada pengorbanan, dan kehidupannya harus ditandai oleh kehati-hatian dalam perilaku dan kesopanan dan kesederhanaan dalam berpakaian. (1 Tes. 3:13; 4:3, 7; 5:23; 1 Ptr. 2:21; 3:15, 3-5; Yes. 3:16-24; 1 Kor. 10:31; 1 Tim. 2:9, 10. Lihat hlm. 17, 176-183).

20. Orang Kristen harus mengakui tubuhnya sebagai bait Roh Kudus. Karena itu ia akan menghormati Allah dengan menjaga tubuhnya secara bijaksana, mengdengan cukup hal-hal yang baik dan menghindari penggunaan hal-hal yang berbahaya, tidak memakan yang haram, tidak menggunakan, menghasilkan, atau menjual minuman beralkohol, tidak menggunakan, menghasilkan, atau menjutembakau dalam segala bentuk yang dikonsumsi manusia, dan tidak menyalahdan berjual beli narkotik atau obat bius lainnya. (1 Kor. 3:16, 17; 6:19, 20; 9:25; 10:31; 2 Kor. 7:1; Gal. 5:17-21; 6:7, 8; 1 Ptr. 2:9-12; 1 Kor. 10:1-11; Im. 11:1-8

21. Gereja tidak akan kekurangan satu karunia pun, dan adanya karunia nubuat merupakan satu tanda pengenal gereja yang sisa. (1 Kor. 1:5-7; 12:1-28; Amos 3:7; Hosea 12:10, 13; Why. 12:17; 19:10. Lihat hlm. 15, 33, 35). Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengakui bahwa karunia ini telah diwujudkan dalam kehidupan dan pelayanan Ellen G. White.

22. Alkitab mengajarkan satu organisasi gereja yang pasti. Anggota organisasi ini memiliki tanggung jawab yang suci untuk tunduk, menyokong dengan setia, dan bersama-sama memeliharanya. Mereka dinasihati untuk tidak meninggalkan persekutuan. (Mat.16:16-18; Ef. 1:10-23; 2:19-22; 1 Kor. 14:33, 40; Titus 1:5-9; Mat. 18:15-18; 1 Kor. 12:12-28; 16:1-3; Ibr. 10:25; Kis. 4:32-35; 6:1-7).

23. Baptisan dengan diselamkan melambangkan kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus, dan secara terbuka menyatakan iman dalam karunia-Nya yang menyelamatkan serta penolakan atas dosa dan dunia, dan diakui sebagai syarat masuk ke dalam keanggotaan jemaat. (Mat. 3:13-17; 28:19; Kis. 2:38, 41-47; 8:35-39; 16:32, 33; 22:16; Rm. 6:1-11; Gal. 3:27; Kol. 3:1-3. Lihat hlm. 30, 33, 35).

24. Upacara perjamuan kudus memperingati kematian Juruselamat; dan partisipasi anggota tubuh adalah penting untuk pertumbuhan dan persekutuan Kristen. Ini harus didahului oleh upacara pembasuhan kaki sebagai persiapan untuk upacara yang kudus ini. (Mat. 26:26-29; 1 Kor. 11:23-26; Yoh. 6:48-56; 13:1-17; 1 Kor. 11:27-30).

25. Dalam kehidupan Kristen terdapat perpisahan sepenuhnya dari perbuat-an dunia, seperti bermain kartu, menonton bioskop, berdansa, dan lainnya, yang cenderung untuk menumpulkan dan merusak kehidupan rohani. (2 Kor. 6:15-18; 1 Yoh. 2:15-17; Yak. 4:4; 2 Tim. 2:19-22; Ef. 5:8-11; Kol. 3:5-10. Lihat hlm. 178-183).

26. Melalui penyelidikan firman, Allah berbicara kepada kita, memberikan terang dan kekuatan; dan melalui doa jiwa dipersatukan dengan Allah. Ini adalah cara surga untuk memperoleh kemenangan dalam pertentangan melawan dosa dan untuk perkembangan karakter Kristen. (Mzm. 19:7, 8; 119:130; Yoh. 6:63; 17:17; 1 Ptr. 2:2; 1 Tes. 5:17; Luk. 18:1; Mzm. 55:17; Yes. 50:4).

27. Setiap anggota jemaat berada di bawah perintah kudus dari Yesus untuk menggunakan talentanya dalam pekerjaan memenangkan jiwa secara perorangan dalam membantu menyampaikan Injil kepada seluruh dunia. Bila tugas ini sudah seYesus akan datang. (Mat. 25:14-29; 28:18-20; Why. 22:17; Yes. 43:10-12; 2 Kor. 5:17-20; Rm. 10:13-15; Mat. 24:14).

28. Sesuai dengan keseragaman cara Allah menghadapi umat manusia, mengamarkan mereka akan peristiwa masa depan yang akan menentukan nasib meIa telah mengirimkan kabar kedatangan Kristus yang sudah dekat. Kabar perini dilambangkan dengan pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14, dan didalam Pergerakan Kedatangan Kristus Kedua Kali dewasa ini. Hal ini telah menggerakkan umat yang sisa, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yang memelihukum Allah dan iman kepada Yesus. (Amos 3:7; Mat. 24:29-34; Why. 14:6-10; Zef. 3:13; Mi 4:7, 8; Why. 14:12; Yes. 26:2; Why. 22:14.)

Senin, September 21, 2009

ALLAH MENYEDIAKAN

Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. (Kejadian 1:29)


Ayat hari ini pertama kali disampaikan Tuhan Allah kepada Adam dan Hawa yang diciptakanNya dan ditempatkanNya di Taman Firdaus. Kita tidak harus menafsirkan hurufiah ucapan tersebut seolah-olah hanya tumbuhan berbiji sajalah yang boleh kita makan. Inti dari ayat di atas adalah Tuhan Allah telah menyediakan bekal kehidupan atau makanan manusia. Dia tahu kita membutuhkan makanan dan minuman dan berbagai hal lain, sebab itu Dia menyediakan dan mau mencukupkannya bagi kita. Itu jugalah yang dikatakan Yesus: Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? …..Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. (Mat 6:26, 32). Sebab itu jangan kuatir.


Selanjutnya ayat ini juga mengingatkan kita agar jangan serakah. Memang dalam Kristus segala hal boleh kita makan. Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan. (1 Korintus 8:8). Selanjutnya: Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman (Roma 14:17). Namun itu tidak berarti kita harus makan segala-galanya dan sebanyak-banyaknya. Kita dapat memilih apa dan berapa yang hendak kita makan. Kita dapat memakan secukupnya sebagaimana doa yang diajarkan Yesus pada kita.


Doa:
Ya Allah, kami bersyukur sebab Engkau membekali kami. Yakinkanlah kami bahwa dalam Engkau kami tidak akan pernah kekurangan apalagi kelaparan. Engkau senantiasa memelihara dan menjamin hidup kami. Sebab itu bantulah kami juga menjauhkan rasa kuatir, kikir dan serakah dari hati kami. Penuhilah kami dengan sukacita dan kemurahanMu. Dalam Kristus kami berdoa. AMIN.
Pdt Daniel T.A. Harahap

PRINSIP-PRINSIP PERNIKAHAN BAHAGIA

PRINSIP-PRINSIP PERNIKAHAN BAHAGIA

Setiap pasangan yang memasuki gerbang pernikahan tentu mendambakan
agar pernikahan yang mereka bangun akan menjadi pernikahan yang
bahagia dan harmonis seumur hidup mereka. Tetapi sering kali mimpi
itu jauh dari kenyataan.

Banyak pernikahan, yang semula dipenuhi dengan cinta kasih, lambat
laun berubah menjadi penuh pertengkaran dan pertikaian; yang semula
hangat dan penuh kemesraan, berubah menjadi tawar dan dingin.

Alkitab menawarkan kepada kita beberapa prinsip agar sebuah
pernikahan dapat terus dipenuhi dengan cinta kasih dan kehangatan.

1. Exodus (Keluar dari Ketergantungan terhadap Orang Tua)

"Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan
ibunya ...." (Kej. 2:24a)

Ayat ini mengajarkan bahwa setiap pribadi yang memutuskan untuk
menikah, harus lepas dari ketergantungan terhadap orang tua.
Mereka harus tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang dewasa. Dalam
hal apa saja kita harus lepas dari ketergantungan terhadap orang
tua?

- Keuangan
Jangan sampai terjadi orang yang telah memutuskan untuk
membangun rumah tangga sendiri, masih terus menadahkan tangan
dan meminta bantuan orang tua sampai urusan-urusan kecil
seperti membeli beras, bayar listrik, dan sebagainya. Sebagai
orang dewasa, kita justru harus belajar memberi dan berbakti
kepada orang tua, seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus:
alangkah lebih berbahagia memberi daripada menerima.

- Mental
Dalam membina rumah tangga, konflik dan kesalahpahaman pasti
bisa terjadi pada siapa saja. Mereka yang telah memutuskan
untuk membangun rumah tangga harus belajar mengatasi
masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga
mereka tanpa melibatkan orang lain, apalagi orang tua kedua
belah pihak. Apabila orang tua turut berperan dalam konflik dan
pertikaian yang terjadi dalam kehidupan anak-anak mereka,
masalah bukannya mudah terselesaikan, tapi malah akan
berlarut-larut dan berkepanjangan sebab setiap orang tua
cenderung berkata anaknya benar dan menantunya salah. Mereka
bukannya akan membantu, tapi malah memperkeruh suasana. Sebab
itu setiap pribadi yang menikah harus belajar mengatasi
konflik, belajar memahami pasangan, dan belajar menyatakan
kasih Kristus dalam hal saling memaafkan dan mengasihi.

2. Oneness (Kesatuan)

"... dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu
daging." (Kej. 2:24b)

Firman Tuhan menyatakan bahwa setiap pasangan yang menikah bukan
lagi dua melainkan satu tubuh. Apa arti menjadi satu tubuh?
Artinya baik dalam keadaan senang atau pun susah, dalam keadaan
suka atau pun duka, suami istri harus belajar menikmati dan
menghadapinya bersama-sama. Jangan sampai terjadi pada saat
senang dan suka kita bisa bersama, tapi di saat susah dan duka
kita meninggalkan pasangan, seperti yang pernah dialami Ayub. Di
saat dia sangat membutuhkan kehadiran, penghiburan, dan dorongan
dari pasangannya, ternyata di saat seperti itu istrinya
meninggalkan dia.

3. Keterbukaan

"Mereka keduanya telanjang, manusia dan istrinya itu, tetapi
mereka tidak merasa malu." (Kej. 2:24-25)

Suami istri harus belajar saling terbuka terhadap pasangannya dan
belajar memercayai pasangan dalam segala hal. Apabila suami tidak
terbuka terhadap istri dan juga sebaliknya -- masing-masing
memiliki rahasia yang tersembunyi terhadap pasangannya --
bagaimana rumah tangga yang kokoh bisa terbangun? Rumah tangga
yang dilandasi rasa saling curiga tidak akan kokoh bertahan.
Sebaliknya, rumah tangga yang dilandasi rasa saling percaya akan
tetap kokoh berdiri sekalipun dilanda angin dan badai.

4. Istri Tunduk dan Hormat kepada Suami

"Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena
suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala
jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana
jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah istri kepada suami
dalam segala sesuatu." (Ef. 5:22-24)

Pada saat membaca surat Rasul Paulus ini, mungkin banyak kaum
perempuan akan menolak prinsip ini dengan alasan kesetaraan
"gender", tapi kita melihat di sekitar kita banyak rumah tangga
yang hancur dan berantakan karena tidak menjalankan prinsip
Alkitab ini. Rumah tangga ibarat sebuah kapal, dan setiap kapal
hanya membutuhkan satu nahkoda. Nahkoda adalah orang yang
berwenang dan bertanggung jawab menentukan arah perjalanan serta
menetapkan tindakan yang harus dilakukan pada saat bahaya. Bila
dalam satu kapal ada dua pemimpin, arah perjalanan mungkin akan
terus berubah-ubah sehingga tidak sampai ke tujuan, dan pada saat
bahaya, kapal mungkin akan langsung tenggelam karena anak buah
bingung harus mengikuti perintah nahkoda yang mana. Demikian
juga, kalau suami istri selalu bersitegang dalam setiap
pengambilan keputusan, pasti rumah tangga itu akan dipenuhi
konflik dan pertikaian. Karena itu, Rasul Paulus menyatakan dalam
1 Korintus 11:3: "Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini,
yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari
perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah."

Selain itu, Tuhan menciptakan pria dan wanita, dua makhluk yang
bukan hanya berbeda secara biologis, tetapi juga berbeda dalam
hal kebutuhan psikologisnya. Wanita butuh dicintai dan
dilindungi, sedangkan pria butuh dihormati dan dihargai. Kalau
seorang pria merasa dihormati dan dihargai oleh istri dan
anak-anaknya, dia akan merasa menjadi pria yang berharga dan
dapat mengasihi istri dan anak-anaknya. Dan perasaan ini akan
terbawa ke tempat kerjanya, memberinya semangat dan tujuan jelas
untuk bekerja lebih baik lagi demi keluarganya.

5. Suami Mengasihi Istri Seperti Kristus Mengasihi Jemaat

"Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya." (Ef. 5:25)

Seorang suami yang ingin dihormati oleh istrinya, harus mencintai
dia seperti Kristus mengasihi jemaat. Kristus mengasihi jemaat
dengan tindakan dan pengorbanan. Untuk menyatakan kasih-Nya
kepada jemaat, Yesus rela menderita bahkan mati di atas kayu
salib menjadi korban dan penebusan. Pengorbanan Yesus inilah yang
membuat banyak orang tergerak hatinya sehingga tunduk dan hormat
pada setiap perkataan Kristus. Demikian pula, jika seorang suami
mengasihi istrinya bukan hanya dengan kata-kata, melainkan juga
dengan tindakan kasih dan pengorbanan, pasti sang istri akan
dengan sukarela tunduk dan hormat terhadap suaminya.

Bunga Rampai:

Seorang istri dijadikan bukan dari tulang kaki untuk diinjak-injak.

Seorang istri dijadikan bukan dari tulang kepala untuk menjadi
kepala.

Seorang istri dibentuk dari tulang rusuk yang dekat dengan hati
untuk dilindungi dan dicintai.

UCAPAN SELAMAT DATANG

"SELAMAT DATANG DI BLOG PEMUDA ADVENT JATINEGARA,",,